Atmosphere of Indonesia Menyelubungi Kota Wadi Natrun, Mesir

By Abdi Satria


nusakini.com-​Natrun-Promosi seni dan budaya Indonesia yang dikemas dalam pagelaran Atmosphere of Indonesia berhasil memukau masyarakat di kota Wadi Natrun, Mesir. Acara yang diadakan di Cultural Palace kota Wadi Natrun menampilkan keragaman budaya dan seni budaya Indonesia melalui penampilan angklung dengan aransemen musik pop, tarian Rapai Geleng, Indang, Rampak Bedug, dan Topeng.

Seluruh penampilan dilakukan mahasiswa dan mahasiswi Indonesia di Mesir. Selain penampilan seni tersebut, KBRI Cairo dan PPMI juga menggelar pameran promosi pariwisata dan budaya Indonesia di sekitar tempat penyelenggaraan Atmosphere of Indonesia. 

Pertunjukan Atmosphere of Indonesia dihadiri sekitar lebih dari 300 penonton yang mayoritas adalah masyarakat Wadi Natrun. Acara juga dihadiri Gubernur, anggota parlemen,tokoh agama dan para pejabat dari Pemda Propinsi Beheira yang menaungi kota Wadi Natrun.

Duta Besar RI, Helmy Fauzi, dalam sambutannya pada saat pembukaan acara menjelaskan tentang Indonesia sebagai negara berpenduduk musliim terbesar di dunia dan keragaman seni dan budayanya. Identitas dan keragaman budaya tersebut ditampilkan dalam pagelaran Atmosphere of Indonesia. Acara diselenggarakan atas kerja sama erat antara KBRI Cairo,General Organization of Cultural Palaces of Egypt, dan Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir.

Gubernur Propinsi Beheira, Hisham Abdel Ghani Abdel Aziz Amnah, dalam sambutannya menyampaikan penghargaan kepada KBRI dan PPMI atas persembahan penampilan pada atmosphere of Indonesia. Disampaikan juga bahwa Cultural Palace yang menjadi tempat penyelenggaraan baru selesai direnovasi dan sebenarnya belum secara resmi dibuka. Indonesia dalam hal ini mendapatkan kehormatan menjadi yang pertama menampilkan pertunjukkan budaya dan seninya di gedung tersebut.

Atmosphere of Indonesia mendapatkan sambutan yang meriah dari para penonton. Hingga pertunjukkan telah usai, para penonton enggan untuk beranjak dari tempat duduknya. Pemda Beheira dalam kesempatan itu juga mengharapkan Indonesia untuk tampil kembali pada pembukaan Cultural Palace di ibukota propinsi Beheira, Damanhur. Acara Atmosphere of Indonesia juga mendapatkan liputan yang cukup luas dari media setempat. ​ (p/ab)